Malala: Peluru Taliban Tak Bisa Membungkam Saya - Kompas.com
Sabtu, 6 Juli 2024

Kaleidoskop 2016

Kaleidoskop 2016

Simak rangkuman peristiwa, informasi, dan ulasan topik hangat yang terjadi selama tahun 2016..

Malala: Peluru Taliban Tak Bisa Membungkam Saya

Jumat, 12 Juli 2013 | 22:07 WIB
STAN HONDA / AFP Malala Yousafzai, aktivis remaja yang nyaris tewas ditembak Taliban tahun lalu, berpidato di PBB tepat pada ulang tahunnya yang ke-16, Jumat (12/7/2013). Malala mendesak dunia untuk memberikan akses pendidikan sebesar-besarnya untuk anak-anak.
NEW YORK, KOMPAS.com — Malala Yousafzai, dalam pidato perdananya di markas besar PBB di New York, Jumat (12/7/2013), menyatakan ancaman teroris tak bisa membungkamnya.

"Mereka (Taliban) mengira peluru akan membungkam kami, tetapi mereka gagal," kata Malala yang saat berpidato tepat berusia 16 tahun.

"Para teroris mengira mereka bisa mengubah tujuan dan ambisi saya. Namun, tak ada yang berubah dalam hidup, kecuali kelemahan, ketakutan, dan keputusasaan yang kini telah mati. Kekuatan, keberanian, dan semangat kini telah lahir," kata Malala yang disambut tepuk tangan meriah.

Aktivis pendidikan untuk perempuan ini ditembak Taliban saat pulang dari sekolah di kampung halamannya di Lembah Swat, Pakistan, pada 12 Oktober 2012.

Malala kemudian diterbangkan ke Inggris untuk mendapatkan perawatan, yang terbukti bisa menyelamatkan jiwanya.

Serangan Taliban itu terbukti tidak membunuh Malala, tetapi justru memberikan kehidupan baru bagi upayanya memperjuangkan kesempatan mendapatkan pendidikan bagi perempuan.

Mantan Perdana Menteri Inggris yang kini menjadi utusan khusus PBB bidang pendidikan Gordon Brown menyebut Malala sebagai gadis paling berani di dunia saat Brown memperkenalkan Malala ke sidang umum pemuda PBB.

Editor : Ervan Hardoko
Sumber: AFP