"Uang BLSM-nya Buat Bayar Tagihan Air, Buat Kulakan, Buat Modal Usaha..." - Kompas.com
Sabtu, 6 Juli 2024

Kaleidoskop 2016

Kaleidoskop 2016

Simak rangkuman peristiwa, informasi, dan ulasan topik hangat yang terjadi selama tahun 2016..

"Uang BLSM-nya Buat Bayar Tagihan Air, Buat Kulakan, Buat Modal Usaha..."

Sabtu, 22 Juni 2013 | 16:42 WIB
KOMPAS/Ferganata Indra Riatmoko Warga lanjut usia mendatangi Kantor Pos Besar, Yogyakarta, untuk mengambil dana Bantuan Langsung Sementara Masyarakat (BLSM) sebesar Rp 300.000, Sabtu (22/6/2013). Dana BLSM di wilayah Kota Yogyakarta disalurkan kepada 16.031 Rumah Tangga Sasaran (RTS).

Yogyakarta, KOMPAS.com - Sejumlah warga penerima bantuan langsung sementara masyarakat (BLSM) mengaku tidak akan memanfaatkan dana tersebut untuk memenuhi kebutuhan hidup sehari-hari. Dana BLSM yang sudah diterima akan digunakan untuk sejumlah kebutuhan lain yang mendesak saat ini.

"Sudah lima bulan saya tidak bisa membayar tagihan PDAM. Karenanya, uang ini akan digunakan untuk membayar tagihan air. Kebetulan belum diputus oleh PDAM," kata warga Kelurahan Pringgokusuman Karmi usai menerima bantuan langsung sementara masyarakat (BLSM) di Kantor Pos Besar Yogyakarta, Sabtu (22/6/2013).

Rata-rata tagihan air Karmi dalam satu bulan adalah Rp 55.000. Perempuan berusia 54 tahun tersebut sehari-hari bekerja berjualan nasi bungkus di Stasiun Tugu dengan pendapatan yang tidak pasti.

Sementara itu, Painem (80) mengatakan akan memanfaatkan uang yang diterimanya untuk menambah modal usaha berjualan nasi bungkus di Pasar Beringharjo.

"Harga bahan kebutuhan pokok di pasar sudah naik sehingga hasil penjualan nasi bungkus kemarin sudah tidak dapat digunakan untuk membeli bahan makanan. Karenanya, uang ini akan digunakan untuk kulakan," kata warga Kelurahan Pringgokusuman Kecamatan Gedongtengen yang datang ke kantor pos diantar oleh anak laki-lakinya ini.

Hal senada dinyatakan Hari Sukihartono yang akan memanfaatkan bantuan langsung sementara masyarakat itu untuk menambah modal usahanya membuat tas sepeda motor.

"Namanya kerja serabutan dengan penghasilan tidak menentu. Karenanya, uang ini bisa digunakan untuk tambahan modal usaha," katanya.

Meskipun pencairan BLSM hari pertama di Kota Yogyakarta baru dikhususkan untuk 1.091 warga di Kecamatan Gedongtengen, namun ada sejumlah warga dari kecamatan lain yang ikut datang ke kantor pos.

Seperti yang dialami warga Kecamatan Wirobrajan Untung Wahyono yang terpaksa pulang dengan tangan kosong.

"Dari informasi petugas pos yang mengantarkan  surat, uang BLSM bisa diambil hari ini di Kantor Pos Besar. Tetapi ternyata masih harus menunggu jadwal," katanya.

Kantor Pos Besar Yogyakarta sudah menyulap halaman belakangnya sebagai tempat pencairan BLSM. Di halaman tersebut didirikan tenda yang dilengkapi tempat duduk untuk masyarakat yang menunggu antrian pencairan dana.

Kantor pos juga sudah menyiapkan enam petugas verifikasi serta empat loket pembayaran.

"Untuk hari ini, pencairan hanya dikhususkan untuk Kecamatan Gedongtengen dan ditambah 260 warga Kelurahan Kadipaten karena ada kegiatan "launching" BLSM mendadak oleh Menpora Roy Suryo," kata Kepala Kantor Pos Yogyakarta Felix Firmano.

Ikuti perkembangan berita ini dalam topik:

Editor : Caroline Damanik
Sumber: Antara