Kaleidoskop 2016

BANDUNG, KOMPAS.com - Telkomstore merupakan pasar aplikasi yang disiapkan Telkom untuk bersaing dengan pasar yang sudah mapan seperti Google Play Store maupun Apple App Store.

Saat ini, Telkomstore tengah mempersiapkan diri untuk beroperasi dengan menggandeng pengembang aplikasi lokal. Kartu As mereka dalam memenangi persaingan tersebut terletak pada mekanisme pembayaran melalui pemotongan pulsa.

Telkomstore diresmikan pada bulan Oktober 2012 dan saat ini masih sibuk melengkapi koleksi aplikasi dengan menggandeng para pengembang, salah satunya dengan menggelar lomba pembuatan aplikasi. Demikian penuturan Service Creation Group PT Telekomunikasi Indonesia, Bernadetta Raras Indah Rosari, sewaktu ditemui di Bandung, Jumat (14/12/2012).

"Saat ini baru ada 600 konten mulai dari aplikasi hingga, wallpaper, hingga nada sambung. Tahun ini kami merencanakan jumlahnya mencapai 1.000 lebih," kata Raras.

Sewaktu disambangi di alamat telkomstore.com, tampilannya terbilang sederhana bila dibandingkan dua pasar yang sudah mapan. Beberapa konten yang dipilah berdasarkan kategori ada di halaman utama sementara pada kolom sebelah kanan terdapat tautan kepada 20 kategori. Sayangnya, belum semua kategori ada isinya, bahkan ada kategori yang hanya memiliki satu buah konten.

Beberapa konten yang tersedia masih terbilang standar. Meski sempat terlihat game buatan Altermyth Studio, Majumaru, yang ditawarkan dengan harga Rp 5.000 untuk sekali unduh.

Beberapa aplikasi yang tersedia di Telkomstore

Raras menjelaskan, beberapa bulan sesudah diluncurkan, pihaknya masih berkonsentrasi untuk memperkenalkan Telkomstore kepada para pengembang. Setelah jumlahnya dianggap mencukupi, barulah pihaknya berkonsentrasi memperkenalkan pasar ini kepada konsumen.

Untuk sementara, Telkomstore baru bisa diakses pengguna Telkom Flexi maupun Telkomsel, serta Telin Hongkong. Telkomstore, lanjut Raras, merupakan upaya menggabungkan pasar aplikasi yang semula dimiliki masing-masing produk Telkom.

Potong pulsa

Salah satu fitur yang menjadi andalan Telkomstore adalah membeli aplikasi menggunakan metode potong pulsa bagi pengguna prabayar atau dimasukkan dalam tagihan untuk pengguna pascabayar. Raras mengatakan, keputusan ini berdasarkan analisa perilaku online di Indonesia.

Senior Service Creation Group PT Telekomunikasi Indonesia, Kuncoro Wastuwibowo, menuturkan bahwa dari 45 juta pengguna internet di Indonesia hanya enam persen yang belanja menggunakan kartu kredit. Metode lain yang lebih marak adalah transfer ATM, hingga potong pulsa.

"Masyarakat masih belum terbiasa berbelanja daring menggunakan PayPal maupun kartu kredit. Meskipun sudah aman, masyarakat belum teryakinkan," ujar Kuncoro.

Dengan mekanisme potong pulsa, Kuncoro mengharapkan pengguna yakin saat berbelanja di Telkomstore apalagi dengan melihat harga rata-rata 2.000-5.000 per item. Bahkan, ada pula konten berupa wallpaper yang ditawarkan hanya dengan harga Rp 500.