Jangan Hanya Makan Karbohidrat - Kompas.com
Jumat, 5 Juli 2024

Kaleidoskop 2016

Kaleidoskop 2016

Simak rangkuman peristiwa, informasi, dan ulasan topik hangat yang terjadi selama tahun 2016..

Jangan Hanya Makan Karbohidrat

Kamis, 31 Desember 2009 | 11:09 WIB

Ada ikan patin terbang di meja nomor 04. Juga ada sup ikan patin. Tidak ketinggalan kapal ndok iwak, yaitu telur ikan patin yang dibentuk seperti kapal. Semuanya serbaikan.

Di atas meja-meja lain pun tersaji hidangan serupa. Semua makanan yang disajikan berbahan dasar ikan. Bahkan ada brownies dan puding rasa ikan dalam lomba mengolah ikan di Wisma Perdamaian, Kota Semarang, Rabu (30/12), dalam rangka Hari Kesatuan Gerak Program Kesejahteraan Keluarga (PKK) Ke-37.

Tim yang menjadi juara pertama dalam lomba masak ikan itu berasal dari Kabupaten Kebumen. Mereka menyajikan nasi tiga warna yang terdiri atas nasi oyek dari singkong, beras merah, dan nasi putih. Sebagai lauk, ada bongko yang terbuat dari belut dan pepaya muda, rolade ikan bawal, dan ca kacang panjang ikan gurami.

Sebagai camilan, ada kroket sukun ikan nila dan sebagai penutup adalah puding tiga warna yang juga mengandung ikan. Menurut Sri Wahyuroh, salah satu tim penggerak PKK Kecamatan Pejagoan, Kebumen, seluruh bahan baku makanan tersebut merupakan potensi lokal Kebumen.

Tim dari Kabupaten Wonosobo yang menyajikan ikan patin terbang juga membuat nimocre (nila, jamur, mocal dibentuk seperti crepe), juga ada puding ubi Ungu ditambah carica (semacam pepaya kecil). Nani dari tim Wonosobo juga menyebutkan seluruh makanan itu dibuat dari bahan lokal.

Ani Dwiatmi Yulianingsih, salah satu anggota tim dari Kabupaten Pemalang mengakui, makanan kreasi untuk lomba tersebut masih sangat jarang dikonsumsi oleh masyarakat setempat. Ubi Ungu, misalnya, kini sedang dikembangkan oleh Pemerintah Kabupaten Pemalang.

Dalam kesempatan tersebut, tim dari Kabupaten Pemalang membuat nugget worpat (wortel patin), naga sidat, nasi telo Ungu (ubi Ungu), krispi ceng (ikan wader digoreng renyah), sup matsokan (tomat baso ikan), puding pandan ikan, dan brownies raskin (rasa ikan).

Kepala Badan Ketahanan Pangan Jateng Gayatri Indah Cahyani mengatakan, lomba tersebut merupakan salah satu upaya diversifikasi pangan di Jawa Tengah. Selama ini konsumsi ikan masyarakat Jateng masih sangat rendah, yaitu 50-60 persen dari pola pangan harapan.

"Selama ini mayoritas penduduk Jateng lebih banyak mengonsumsi karbohidrat, sementara makanan dengan kandungan gizi yang lain seperti protein dan vitamin sangat rendah. Protein banyak terdapat di ikan, sedangkan vitamin ada pada buah-buahan," kata Gayatri.

Selain kondisi sosial ekonomi yang masih rendah, Gayatri menyebutkan pola makan yang selama ini terbentuk turut berpengaruh. Sebagai contoh, kebanyakan orang lebih memilih makan daging ayam ketimbang ikan. Padahal, ikan mengandung protein yang tinggi dan berguna bagi kecerdasan otak. Menurut Gayatri, pola makan seperti itu harus diubah. (Amanda Putri)

 

 

Editor :