Simak rangkuman peristiwa, informasi, dan ulasan topik hangat yang terjadi selama tahun 2016..
JAKARTA, KOMPAS.com - Juru bicara Tim Pemenangan Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok, Singgih Widyastomo, meminta Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDI-P) untuk tidak tarik ulur soal kepastian dukungan mereka kepada Ahok.
Pernyataan ini disampaikan Singgih dalam merespons omongan Ketua DPP PDI Perjuangan, Andreas Hugo Pareira, yang menyatakan bahwa Ahok seharusnya menjadi calon wakil gubernur jika ingin diusung oleh PDI-P dalam Pilkada DKI Jakarta 2017.
(Baca juga: Politisi PDI-P: Kami Punya 28 Kursi, Ahok Harusnya Jadi Cawagub)
"Tarik-ulur enggak akan jelas bagaimana. Kalau PDI-P mau dukung, ya sudah dukung saja, enggak usah berlarut-larut," kata Singgih di Jalan Lembang, Jakarta Pusat, Rabu (24/8/2016).
Menurut Singgih, tarik ulur itu berdampak terhadap tim pemenangan Ahok. Ia menilai akan muncul masalah yang berkaitan dengan posisi PDI-P pada struktur tim pemenangan Ahok.
"Kalau nanti mereka masuk struktur atau tidak, jadi masalah. Makanya enggak usah terlalu lama, dan tarik ulur," kata dia.
(Baca juga: PKB Akan Deklarasikan Sandiaga-Saefullah karena PDI-P Lambat Sikapi Pilkada DKI)
Saat ini, kata Singgih, tim pemenangan Ahok sudah percaya diri dengan dukungan tiga partai politik, yakni Hanura, Golkar, dan Nasdem.
"Jadi masalah, kalau PDI bergabung, akan buat tim sendiri atau bergabung ke tim pemenangan di Lembang ini. Akan berdampak juga," ujar Singgih.
Penulis | : Kahfi Dirga Cahya |
Editor | : Icha Rastika |