Dilintasi GMT, Hotel di Luwuk Penuh Dipesan Wisatawan Asing

Rabu, 9 Maret 2016 | 19:45 WIB
Kompas.com/Kurnia Sari Aziza Wisatawan asing yang mengikuti program Fam Trip Kementerian Pariwisata untuk melihat gerhana matahari total di Luwuk, Sulawesi Tengah, Rabu (9/3/2016). Mereka hunting GMT di Pantai Kilo Lima, Luwuk.

LUWUK, KOMPAS.com - Ketua DPRD Kabupaten Banggai Samsul Bahri Mang mengatakan hotel-hotel di Kota Luwuk sudah penuh dipesan wisatawan beberapa pekan terakhir ini. Hal ini disebabkan karena adanya peristiwa gerhana matahari total (GMT) yang melintasi Kota Luwuk, Kabupaten Banggai.

Kota Luwuk merupakan kota dengan durasi pelintasan GMT paling lama dibanding kota lainnya. Yakni sekitar 2 menit 50 detik.

"Saya senang sekali mendapat laporan dari Dinas Pariwisata. Hotel-hotel di Luwuk, seperti Estrella, Istana, Boulevard, dan lainnya sudah dipenuhi wisatawan sejak lama. Bahkan banyak wisatawan Jepang yang menginap di hotel-hotel kecil di bukit," kata Samsul, di Teluk Lalong, Rabu (9/3/2016).

Peristiwa GMT ini membawa dampak positif bagi perekonomian, khususnya pariwisata Luwuk. Sebab, wisatawan asing membeludak menyambangi Luwuk ketika ada GMT.

Kegembiraannya bertambah ketika banyak wisatawan asing yang mengagumi keindahan alam Luwuk.

"Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional (LAPAN) menjelaskan, Luwuk baru dapat dilintasi GMT lagi 350 tahun mendatang. Mudah-mudahan wisatawan asing tidak hanya datang saat GMT saja, tapi juga semoga ada agenda pemerintah untuk memperindah Kabupaten Banggai dan meningkatkan pariwisata," kata Samsul.

Hal serupa juga diungkapkan oleh pemilik Gemilang Hotel Luwuk, Tenri. Dengan adanya peristiwa GMT, kamar hotelnya sudah penuh dipesan sejak dua pekan lalu. Tak hanya wisatawan domestik, wisatawan asing juga banyak yang menginap di hotelnya.

"Wisatawannya ada yang dari Palu, Makassar, Jakarta, dan Australia. Semua pengunjung ingin menonton GMT," kata Tenri.

Gemilang Hotel terdiri dari 23 kamar dan terbagi menjadi beberapa kelas. Di antaranya seperti kamar kelas Superior dan Deluxe. Sebenarnya, hotelnya sudah dipesan penuh sejak tahun lalu oleh wisatawan asal Italia. Hanya saja, mereka membatalkan pesanan itu.

"Beneran tadi setelah GMT-nya selesai, jam 2 siang langsung pada check out," kata Tenri. (Baca: Antusiasme Wisatawan Asing "Hunting" GMT di Luwuk)

Kompas TV Turis Serbu Hotel di Kota yang Terkena GMT




Penulis : Kurnia Sari Aziza
Editor : Fidel Ali