Pakai Helm hingga Lipat Kaca Film Jadi 8 Bagian, Trik Warga Perbatasan Sambut Gerhana

Rabu, 9 Maret 2016 | 14:34 WIB
KOMPAS.com/NUNUKAN Aldy warga perbatasan menyaksuikan gerhana matahari dengan menggunakan bekas film kaca mobil. Kabupaten Nunukan sendiri hanya mengalami gerhana matahari 80 persen.

NUNUKAN, KOMPAS.com - Meski tidak masuk dalam daftar daerah yang mengalami gerhana matahari total, warga yang tinggal di wilayah perbatasan Kabupaten Nunukan, Kalimantan Utara, juga antusias mengamati langsung fenomena alam tersebut.

Mereka tidak memiliki kacamata khusus untuk menyaksikan gerhana matahari. Namun, dengan mengandalkan alat bantu, mereka menemukan caranya sendiri.

Aldy, siswa kelas II SMPN 2 Nunukan, mencoba menggunakan plastik bekas kaca film mobil untuk mengamati proses bulan yang menutupi matahari itu karena tak mendapat kacamata khusus untuk menyaksikan gerhana.

"Dirangkap empat atau delapan baru terlihat jelas proses gerhananya." ujar warga Pasar Inhutani itu tertawa, Rabu (9/3/2016).

Warga lainnya, Hadis, juga terlihat asyik mengamati gerhana matahari dari tabletnya. Dari tabletnya, siswa kelas 6 sekolah dasar di Nunukan ini  mengakui bisa melihat lingkaran hitam bulan yang menutup matahari 80 persen. Sesekali terdengar teriakan kawan-kawan Hadis saat bulan menutupi matahari.

"Macam ada dua. Enggak kelihatan kalau lihat langsung, di tablet baru kelihatan bulannya," ujar Hadis.

Sementara itu, warga Muhammadiyah yang menggelar shalat gerhana matahari berjamaah di Masjid Istiqomah memilih menggenakan helm untuk melihat proses gerhana matahari.


Kompas TV Mahasiswa Ajarkan Lihat GMT Dengan Aman


Penulis : Kontributor Nunukan, Sukoco
Editor : Caroline Damanik