Selama Gerhana, Gempa Terjadi Dua Kali

Rabu, 9 Maret 2016 | 11:22 WIB
AFP PHOTO / BAY ISMOYO Gerhana matahari total terlihat di Ternate, Maluku, 9 Maret 2016. Gerhana matahari total di Indonesia berlangsung selama 1,5 menit-3 menit. Di pusat jalur gerhana, gerhana total terpanjang terjadi di Maba, Halmahera Timur, Maluku Utara, selama 3 menit 17 detik.

JAKARTA, KOMPAS.com — Deputi Geofisika Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika Masturyono menuturkan, gempa terjadi dua kali saat fenomena gerhana matahari total (GMT) berlangsung.

Gempa tersebut terjadi di dua titik, yaitu di Laut Banda dengan magnitudo 4,1 dan di Laut Sulawesi dengan magnitudo 4,2. (Baca: Mengintip Gerhana di Jakarta Melalui Empat Teleskop PP Iptek)

"15 menit berselang satu dengan lainnya," kata Masturyono di Kantor BMKG Pusat, Jakarta, Rabu (9/3/2016).

Namun, dia memastikan, gempa di dua daerah tersebut tidak berkaitan dengan gerhana matahari.

Meskipun demikian, Masturyono mempersilakan para peneliti jika ingin mempelajari keterkaitan antara gempa dan gerhana matahari. (Baca: Ini yang Diamati Peneliti LIPI dari Sejumlah Hewan Saat Gerhana)

"Karena untuk melihat hubungan yang sebenarnya harus ada penelitian yang jelas," imbuhnya.

Ia menambahkan, jarak waktu dari sejak proses GMT dimulai hingga gempa terjadi adalah satu jam lebih.

Adapun GMT bisa dilihat di 12 wilayah provinsi, yaitu Bengkulu (Muko-Muko), Sumatera Selatan, Sumatera Barat, Jambi, Bangka Belitung, Kalimantan Barat, Kalimantan Tengah, Kalimantan Selatan, Kalimantan Timur, Sulawesi Barat, Sulawesi Tengah, dan Maluku Utara.

Sementara itu, kota-kota besar yang menjadi tempat untuk melihat GMT adalah Muko-Muko, Palembang, Tanjung Pandan, Palangkaraya, Balikpapan, Palu, dan Ternate.

Penulis : Nabilla Tashandra
Editor : Icha Rastika