Di Tengah Siaga Nyepi, Pecalang Manfaatkan Waktu untuk Lihat Gerhana Matahari

Rabu, 9 Maret 2016 | 11:11 WIB
KOMPAS.com/SRI LESTARI I Nyoman Wirata, Pecalang Desa Pakraman Tuban saat melihat gerhana matahari

BADUNG, KOMPAS.com — Di tengah tugas menjaga keamanan pelaksanaan Nyepi, I Nyoman Wirata, salah satu pecalang Desa Pakraman Tuban, Badung, Bali, memanfaatkan waktu tersebut untuk melihat gerhana matahari menggunakan perangkat sejenis kaca las untuk keamanan mata.

"Wah, bagus sekali. Bagus, tumben saya lihat matahari seperti ini. Pengalaman yang sangat langka," kata Wirata di Badung, Bali, Rabu (9/3/2016).

Ini pengalaman pertamanya melihat matahari tertutup bulan. Pada 1983, dia mengaku takut melihat karena sempat ada larangan dari pemerintah saat itu.

Kini, dia bisa melihat gerhana matahari tanpa harus takut karena sudah menggunakan kacamata pengaman.

"Dulu kan pernah terjadi, saya enggak berani melihat. Takut saya. Katanya kan bisa buta. Namun, untung ya, kacamata seperti ini sudah dijual, jadi bisa melihat. Bagus sekali," kata dia.

Gerhana matahari total tidak terjadi di Bali. Gerhana hanya terjadi sebagian. Menurut data Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika, gerhana matahari sebagian untuk wilayah Denpasar berlangsung mulai pukul 07.22 Wita, dan puncak gerhana pada pukul 08.27 Wita.

Gerhana berakhir pada pukul 09.42 Wita. Lama gerhana 2 jam 19 menit 33,7 detik dengan ketertutupan 80,8 persen.

Penulis : Kontributor Denpasar, Sri Lestari
Editor : Laksono Hari Wiwoho