Sambut Gerhana Matahari Total, Warga Maba Gelar Pesta Budaya

Selasa, 8 Maret 2016 | 21:31 WIB
KOMPAS/FRANSISKUS PATI HERIN Suasana jalan utama di Maba, ibu kota Kabupaten Halmahera Timur, Maluku Utara, Jumat (5/2/2016). Kendati Maba merupakan salah satu kota yang dilintasi gerhana mata hari total pada 9 Maret nanti, tidak ada tanda kesiapan pemerintah setempat untuk menyambut fenomena alam itu.

MABA, KOMPAS.com - Pesta budaya akan turut menyemarakkan gerhana matahari total di Maba, Halmahera Timur.

Kepala Dinas Perhubungan Halmahera Timur, Muhammad Lutfi Abdul Kadir, mengatakan, pesta budaya akan digelar Rabu (9/3/2016) sebelum gerhana tiba.

"Pesta akan diadakan mulai pukul 7 WIT. Akan ada pentas tari-tarian lokal dari masyarakat," ungkapnya kepada wartawan Selasa (9/3/2016).

Hari ini, ratusan warga Maba menggelar kerja bakti di Pantai Sangaji untuk membersihkan lokasi menyambut pesta budaya esok pagi.

Acara akan dihadiri diantaranya oleh Bupati Halmahera Timur, peneliti Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional (LAPAN), serta perwakilan Kedutaan Besar Amerika Serikat.

Acara akan berlangsung hingga sekitar pukul 8.00 WIB. Setelah itu, umat muslim setempat akan melaksanakan iibadah sholat gerhana di masjid At Taqwa, salah satu masjid besar di Maba.

Masyarakat Maba sendiri dipersilakan untuk mengamati gerhana matahari total setelah sholat.

Pengamatan bersama digelar di beberapa tempat di Maba, seperti Alun-alun Maba, SMK Maba, dan Kantor Bupati Halmahera  Timur.

Pesta budaya akan diadakan di Pantai Sangaji. Setelag sholat, warga juga bisa melakukan pengamatan di lokasi tersebut.

Untuk mendukung pengamatan oleh warga, sejumlah kacamata gerhana telah disiapkan. Komunitas Langitselatan akan siap membagikan ratusan kacamata gerhana ke masyarakat.

Hingga Selasa malam ini, Langitselatan berupaya menyediakan lebih banyak stok kacamata gerhana.

Sementara iti, LAPAN dan Badan Penerbangan dan Antariksa Amerika Serikat (NASA) juga menyediakan kacamata gerhana.

Gerhana kali ini istimewa bagi warga Maba. Kota kecil ini akan menjadi daratan di dunia yang mengalami gerhana matahari total terlama, 3 menit 17 detik.

Penulis : Yunanto Wiji Utomo
Editor : Bayu Galih