Ada "Pinhole" Raksasa untuk Lihat Gerhana Matahari Total di Maba

Selasa, 8 Maret 2016 | 20:21 WIB
KOMPAS.COM/YUNANTO WIJI UTOMO Salah seorang anggota komunitas Langitselatan bersiap mengamati gerhana matahari total dengan pinhole raksasa di Maba, Halmahera Timur, Selasa (8/3/2016).

MABA, KOMPAS.com — Komunitas Langitselatan siap mengajak publik Maba untuk merayakan fenomena gerhana matahari total yang akan terjadi pada Rabu (9/3/2016).

Koordinator Langitselatan, Avivah Yamani, mengatakan bahwa pihaknya telah membawa sejumlah peralatan yang mendukung publik untuk mengamati gerhana.

"Kami sediakan dua teleskop, pinhole, dan ratusan kacamata gerhana. Publik kami persilakan untuk ikut mengamati," ujar Avivah kepada Kompas.com, Selasa (8/3/2016).

Langitselatan akan memusatkan pengamatan di SMK Maba. Siswa sekolah diundang dalam acara pengamatan. Adapun gerhana matahari total akan berlangsung pada pukul 09.50 WIT di Maba.

Selasa ini, Kompas.com menjajal pinhole yang dibuat Langitselatan. Perangkat ini menggunakan prinsip proyeksi dalam pengamatan gerhana. Yang diamati bukan matahari langsung, melainkan bayangannya.

Berbeda dengan pinhole pada umumnya yang dibuat dengan kotak kecil, pinhole Langitselatan panjang. "Semakin panjang, semakin besar bayangan mataharinya," kata Aldino, anggota rombongan Langitselatan.

Ada juga solar observer yang cara kerjanya mirip pinhole. Kompas.com menjajal perangkat ini dan berhasil mengamati 2 bintik matahari.

Gerhana matahari total di Indonesia kali ini istimewa. Wilayah Nusantara menjadi satu-satunya daratan di dunia yang memungkinkan pengamatan gerhana. Maba menjadi kota dengan totalitas gerhana matahari terlama di dunia.

Penulis : Yunanto Wiji Utomo
Editor : Heru Margianto