Wow, Makan 4.000 Roti Mantau Saat Gerhana Matahari

Senin, 7 Maret 2016 | 22:06 WIB
KOMPAS/LUCKY PRANSISKA Hutan bakau yang dikelola swadaya oleh masyarakat di Kecamatan Balikpapan Utara, Kota Balikpapan, Kalimantan Timur. Selain pusat konservasi, hutan bakau seluas lebih kurang 150 hektar tersebut merupakan habitat bagi bekantan dan menjadi tujuan wisata alam.

BALIKPAPAN, KOMPAS.com - Berbeda kota dan daerah, berbeda pula aksi dan gelaran dalam menyambut gerhana matahari total. Hotel Blue Sky, hotel bintang empat di Balikpapan, Kalimantan Timur, sajikan 2.119 mantau atau roti sepan untuk disantap secara bersama-sama saat berlangsungnya gerhana matahari.

“Kita akan makan bersama sebelum berlangsungnya gerhana matahari total,” kata Pjs GM Blue Sky, Khairul Anam, Senin (7/3/2016).

Pria yang lebih sering disapa sebagai Arul ini mengungkapkan, mantau bagi warga Balikpapan merupakan satu satu oleh-oleh khas Kota Minyak ini. Menu klasik mantau Balikpapan adalah mantau dengan baluran sapi lada hitam.

“Dulu daging rusa. Setelah konsumsi rusa diperketat, kini kita menggunakan sapi,” kata Arul.

Pemerintah Kota Balikpapan pun menyambut rencana ini. Pemkot melalui Dinas Pemuda, Olahraga, Kebudayaan, dan Pariwisata Balikpapan menggandeng Blue Sky menggelar ‘makan mantau beramai-ramai’ ini saat pesta gerhana matahari di pantai Kilang Mandiri, tak jauh dari Lapangan Merdeka.

Arul mengungkapkan, hotelnya memerlukan sedikitnya 400 kilogram bahan baku, mulai dari tepung, mentega, hingga minyak goreng. Mereka membuat 4.000 buah hari itu. Seribu mantau disajikan bagi tamu hotel, 2.119 buah disajikan untuk warga di saat gerhana, selebihnya untuk tamu VIP.

“Sejumlah 2.119 mantau mengikuti usia Balikpapan yang sudah di angka 119 tahun pada Februari kemarin,“ kata Arul.

Penyajiannya mantau nanti juga melalui prosesi gunungan berbentuk mantau lebar dua meter dan tinggi satu meter. Rencananya, keberhasilan memakan mantau secara bersama-sama ini akan dicatat oleh Lembaga Prestasi Indonesia-Dunia (Leprid) sebagai sebuah event menyambut gerhana matahari total dan dicatat pula oleh Museum Rekor Indonesia (Muri).

Kepala Dinas Pemuda, Olahraga, Kebudayaan, dan Pariwisata Balikpapan, Oemy Facessly Budiartiningsih, mengungkapkan, makan mantau adalah salah satu puncak kemeriahan Balikpapan menyambut gerhana matahari.

Pemerintah kota mengemas di dua lokasi kemeriahan, selain di pantai Kilang Mandiri juga digelar di Pantai Manggar, 20 Km jauhnya dari pusat kota. Pemkot mengadakan pesta laut hingga lomba perahu naga, festival makanan nusantara ,dan lomba minuman khas Balikpapan.

Semua yang dikemas ini, kata Oemy, merupakan upaya pemerintah mendatangnkan wisatawan baik domestik maupun internasional.

"Ini merupakan kesempatan kita memperkenalkan destinasi kita, khususnya Balikpapan dan Kalimantan Timur, kepada wisatawan, khususnya wisatawan mancanegara," kata Oemy.

Penulis : Kontributor Balikpapan, Dani Julius Zebua
Editor : Ni Luh Made Pertiwi F