Jejak Purba Gerhana dari Pasuruan

Minggu, 6 Maret 2016 | 23:53 WIB
KOMPAS/BAHANA PATRIA GUPTA Warga mandi di pentirtaan Candi Belahan, Desa Wonosunyo, Kecamatan Gempol, Pasuruan, Jawa Timur, Selasa (13/12/2011).

KOMPAS.com - Sebuah prasasti menyingkap pengetahuan di Bumi Nusantara pada masa 1.000 tahun yang lalu tentang sebuah gerhana. Gambar timbul dari prasasti itu menunjukkan sosok Batara Kala berusaha menelan sebuah bulatan, dan di bawahnya ada dua sosok lainnya, Dewa Surya dan Dewi Candra.

Prasasti ditafsirkan memiliki sengkalan Candra Sinahut Kala yang mengacu angka tahun Saka 931 atau 1009 Masehi.

Prasasti itu terdapat di sisi timur lereng Gunung Penanggungan, di sebuah petirtaan Candi Belahan di wilayah Kecamatan Gempol, Pasuruan, Jawa Timur.

Diperkirakan pembuatan prasasti ini untuk merekam peristiwa gerhana bulan total pada 7 Oktober 1009 Masehi  di masa Raja Dharmawangsa Teguh dari kerajaan Mataram Kuno di Jawa Timur.

Seperti apa cerita di balik Candi Belahan tempat prasasti tersebut ditemukan? Adakah kaitan pengetahuan tentang gerhana matahari dan bulan di Nusantara sejak lebih dari 1.000 tahun lalu? Dan yang penting, jawaban seperti apa yang bisa diulik dari sana?

Ikuti reportase wartawan harian Kompas, Nawa Tunggal dan Dody Wisnu Pribadi, yang akan dimuat pada edisi Senin (7/3/2016). Simak penelusuran ke Candi Belahan dan merekam kondisi sosial masyarakat sekitar serta analisis untuk mengungkap jawaban apa yang tersedia di masa lalu.

Bagi yang belum berlangganan harian Kompas bisa mengunjungi http://kiosk.kompas.com. Pelanggan Kompas bisa pula mengakses harian Kompas edisi e-paper di http://epaper.kompas.com  dan juga versi web di http://print.kompas.com

Kompas Video Memaknai Gerhana Matahari Total 2016


 

Penulis : Didit Putra Erlangga Rahardjo
Editor : Amir Sodikin