Gerhana Matahari di Lampung Bakal Tetap Indah walaupun Tidak Total

Rabu, 2 Maret 2016 | 12:03 WIB
Agatha Bunanta Gerhana matahari total pada 22 Juli 2009 dilihat dari Kota Chongqing, China. Kamera Canon EOS 1D Mk3, ISO 800, rana 1/100 detik, diafragma 6,3, aperture priority dengan kompensasi minus 3, lensa 400 milimeter, dengan krop. Arsip Agatha Bunanta, pernah dimuat Kompas, 4/8/2009.

KOMPAS.com - Fenomena alam gerhana matahari total bakal bisa disaksikan di sejumlah daerah di Indonesia. Di Lampung, masyarakat tetap dapat melihat fenomena alam gerhana matahari kendati tidak total.

Hal itu disampaikan, Rektor Institut Teknologi Sumatera Ofyar Z Tamin di Lampung Selatan, Rabu (2/3/2015). "Kesempatan langka ini jangan disia-siakan, beruntung bagi Anda yang dilewati gerhana matahari total. Khusus untuk warga Lampung, kita hanya dapat melihat gerhana matahari sekitar 90 persen saja," ujar Ofyar.

Ofyar menambahkan, Ofyar berharap masyarakat Lampung tetap bisa memanfaatkan kesempatan menyaksikan gerhana matahari kendati tidak sempurna. Guna menyaksikan kesempatan tersebut Institut Teknologi Sumatera menggelar workshop dan pengamatan gerhana matahari 2016.

"Workshop dan pengamatan gerhana yang kami lakukan ini menjadi bagian edukasi untuk masyarakat. Kami mengundang 39 sekolah dan masyarakat sekitar untuk menjadi saksi fenomena alam ini," kata ketua panita pengamatan gerhana matahari di Institut Teknologi Sumatera Trisaputro Sahwono.

Dalam workshop yang diselenggarakan Institut Teknologi Sumatera hari ini, peserta mendapat informasi global dari Dosen Astronomi ITB Dr. Ir. Moedji Raharto dan Tim Observasi Bosscha.

Perserta nantinya juga akan dipandu untuk membuat kamera lubang jarum untuk melihat dan mengabadikan gerhana matahari. Adapun pada tanggal 9 Maret, Institut Teknologi Sumatera kembali mengundang sejumlah sekolah dan masyarakat untuk bersama-sama menjadi saksi fenomena alam gerhana matahari tersebut.

Bagi warga Lampung dan wilayah lain yang mengalami gerhana matahari sebagian, ada yang perlu diperhatikan terkait pengamatan.

Pengamatan tanpa alat bantu hanya bisa dilakukan saat totalitas gerhana. Karena Lampung tak mengalami gerhana matahari total, maka dalam seluruh tahap pengamatannya warga Lampung harus menggunakan alat bantu. Beberapa alat bantu yang bisa digunakan adalah pinhole dan kacamata gerhana. jangan coba-coba memakai kacamata hitam biasa.

Penulis : Angger Putranto
Editor : Yunanto Wiji Utomo