Wapres Optimistis GMT Tingkatkan Kunjungan Wisatawan

Selasa, 1 Maret 2016 | 06:52 WIB
KOMPAS/KARTONO RYADI Keindahan Gerhana Matahari Total (GMT) yang banyak diburu orang. Foto ini diambil dari Pantai Penyak, 36 kilometer di selatan Pangkal Pinang, Bangka, Sumatera Selatan, saat terjadi GMT 18 Maret 1988. GMT akan kembali terjadi di wilayah Indonesia pada 9 Maret 2016.

JAKARTA, KOMPAS.com - Wakil Presiden Jusuf Kalla optimistis gerhana matahari total (GMT) yang akan terjadi 9 Maret 2016 akan meningkatkan kunjungan wisatawan ke Indonesia.

"GMT ini positif karena akan menarik banyak wisatawan sekaligus mengkoreksi GMT pada 1983 di mana orang diajar salah karena tidak bisa melihat dan harus tinggal di dalam rumah," ujar Kalla di Jakarta, Senin (29/2/2016). (Baca: Inilah Titik-titik Pengamatan GMT di Maluku Utara)

Wapres menyebutkan GMT merupakan fenomena langka maka orang dianjurkan untuk melihat meski harus menggunakan kacamata khusus.

"Saya baru dapat informasi semua hotel di kota yang dapat melihat GMT penuh, yang menarik di Ternate dan Palu sudah dipesan sejak 2014. Saya juga masih cari tempat yang kosong," katanya. (Baca: Menyelam dan Pesta "Barbeque" di Bengkulu, Paket Wisata GMT)

Kepala Lembaga Antariksa dan Penerbangan Nasional (LAPAN) Thomas Djamaluddin mengatakan ada 12 provinsi di Indonesia yang daratannya akan dilalui GMT.

Provinsi-provinsi itu antara lain Sumatera Barat, Bengkulu, Jambi, Sumatera Selatan, Bangka Belitung, Kalimantan Barat, Kalimantan Tengah, Kalimantan Selatan, Kalimantan Timur, Sulawesi Barat, Sulawesi Tengah, Maluku Utara.

"Pada sebagian atau bagian dari 12 provinsi yang dilewati GMT akan mengalami kegelapan hingga 90 persen. Sedangkan di Jawa dan daerah lainnya di Indonesia hanya akan terjadi gerhana matahari sebagian dengan kegelapan mencapai 50 hingga 60 persen," kata Thomas.

Editor : I Made Asdhiana
Sumber : Antara