Wisata Gerhana Bakal Meriah

Selasa, 23 Februari 2016 | 16:23 WIB
KOMPAS/KRIS RAZIANTO MADA Salah satu sisi Pulau Seliu di pesisir barat Belitung, Kepulauan Bangka Belitung. Selama ini, pelancong terkonsentrasi pada obyek-obyek wisata di pesisir selatan Belitung. Padahal, pulau itu punya banyak obyek wisata lain, seperti Pulau Seliu.

JAKARTA, KOMPAS - Wisata gerhana matahari total diperkirakan bakal meriah. Persiapan yang telah dilakukan sejak dua tahun lalu mulai memasuki aktivitas lapangan. Tidak hanya wisata di darat, tetapi juga di udara dan laut. Sejumlah kapal pesiar akan memasuki Indonesia pada awal Maret.

”Kami telah menerima pesanan sekitar 600 orang dari luar negeri untuk ikut dalam paket wisata gerhana Matahari. Mereka tidak hanya menyaksikan gerhana saja, tetapi juga melanjutkan wisata lainnya,” kata Direktur Pengembangan Bisnis PT Destinasi Tirta Nusantara Tbk Ricky Setiawanto kepada Kompas di Malang, Jawa Timur, Jumat (19/2/2016) lalu.

Ia menyebutkan, ada lima paket wisata gerhana, yaitu Palembang, Tanjung Puting, Bangka Belitung, Palu, dan Balikpapan. Semua paket ini akan didahului atau dilanjutkan dengan paket wisata lain, seperti di Medan, Padang, dan Bali.

”Ada wisatawan yang membawa balon udara dan kami diminta untuk melakukan persiapan. Kami juga diminta mencari helium untuk balon udara itu,” kata Ricky. Wisatawan akan tinggal di Indonesia 7 hari hingga 12 hari.

KOMPAS.COM/I MADE ASDHIANA Kawasan Nongsa Point Marina and Resort di Batam, Kepulauan Riau, Jumat (22/5/2015).
Beberapa perusahaan kapal pesiar menawarkan wisata gerhana itu, seperti Orion Cruise, Celedonian Cruise, Coral Princess Cruise, Peter Deilmaan Cruise, Holland America Line, Silversea Discover Ultra, dan Ponant Le Soleal.

Beberapa akan memulai perjalanan dari Singapura, Australia, dan Bali pada awal Maret, tetapi ada juga yang mulai pelayaran akhir Februari.

Manajer Humas PT Pelni (Persero) Ahmad Sujadi mengatakan, Pelni baru mendapat permohonan dari Kantor Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman untuk ikut dalam kegiatan gerhana matahari total (GMT).

”Suratnya baru masuk hari ini. Kami akan segera membuat jadwal kapal. Mungkin nanti Senin depan sudah siap dan bisa dijual paket-paketnya untuk umum,” ujar Sujadi.

KOMPAS/NOBERTUS ARYA DWIANGGA MARTIAR Kapal Motor (KM) Kelud ketika bersandar di Pelabuhan Tanjung Priok, Jakarta, Jumat (21/11/2014). Kapal ini menjadi kapal pertama dari program perbaikan khusus PT Pelni (Persero).
Dalam undangan yang disebarkan Kemenko Kemaritiman dikatakan, KM Kelud milik Pelni akan melihat GMT dari sekitar Laut Belitung. Kapal akan berangkat dari Pelabuhan Tanjung Priok tanggal 8 Maret, dan akan kembali ke Jakarta 10 Maret.

Pesawat terbatas

Manager Merketing Communication Dwidayatour Yanty Wijaya mengatakan, Dwidayatour juga menjual paket liburan ke Belitung dan Ternate.

”Namun, yang kami jual hanya paket darat saja, tanpa tiket pesawat. Pasalnya, jumlah penerbangan pesawat terbatas, jadi tidak bisa mengeblok. Hotel pun demikian, jumlah yang diberikan oleh operator hotel sangat terbatas dan ada batas waktu. Kalau hingga batas waktu tidak dijual, ya, kami akan kehilangan jatah tersebut. Batas waktu itu penting karena permintaan tinggi karena momen spesial,” ujarnya.

Menurut Yanty, penjualan yang paling banyak adalah paket wisata ke Belitung. Di sana para peserta akan diajak untuk melihat obyek wisata lain.

Mereka juga akan diajak wisata bahari. Dengan demikian, paket tiga hari dua malam yang ditawarkan akan padat bagi para pesertanya.

KOMPAS IMAGES/RODERICK ADRIAN MOZES Wisatawan mancanegara mengunjungi Benteng Tolucco di Ternate, Maluku Utara, Selasa (15/4/2014). Benteng yang dibangun oleh Francisco Serao pada 1540 ini juga sering disebut Benteng Holandia atau Santo Lucas.
Dia menjelaskan tidak menjual tujuan lain karena hanya di Belitung dan Ternate gerhana matahari total bisa terlihat jelas dari laut.

Vice President Corporate Communication PT XL Axiata Tbk Turina Farouk, di Tanjung Pandan, Belitung, mengungkapkan, di kabupaten/kota yang akan dilewati gerhana matahari total, pihaknya akan memasang infrastruktur layanan 4G LTE.

Dia mencontohkan, salah satunya adalah di Pulau Belitung yang menjadi salah satu pasar mereka. Di kawasan itu, layanan 3G sudah bisa diakses dengan baik, tetapi XL akan menaikkan layanan.

”Kami siapkan infrastruktur 4G LTE di sana untuk memberikan layanan komunikasi maksimal bagi para wisatawan,” katanya. (MED/ARN/MAR)

Editor : I Made Asdhiana
Sumber : Harian Kompas