Antisipasi Banjir Turis Saat Gerhana Matahari, Sulteng Tingkatkan Keamanan

Selasa, 19 Januari 2016 | 17:31 WIB
Edwin Djuanda Gerhana matahari total pada 11 Juni 1983. Lokasi Tanjung Kodok, Tuban, Jawa Timur. Kamera: Canon F1, Film Kodakcolor, ISO 100, Lensa FD 400 mm/f/4.5 pada bukaan 5.6, kecepatan rana 1/15 detik dengan tripod, tanpa filter. Arsip Edwin Djuanda, pernah dimuat di Kompas, 4/8/2009.

MAKASSAR, KOMPAS.com - Provinsi Sulawesi Tengah merupakan satu dari 12 provinsi di Indonesia yang bisa menyaksikan gerhana matahari total pada 9 Maret mendatang.

Kondisi itu membuat Sulteng diprediksi akan kebanjiran kunjungan wisatawan asing yang akan menyaksikan fenomena alam langka itu.

Seperti yang diungkapkan, Wakil Gubernur Sulteng, Sudarto kepada wartawan di Makassar usai melakukan rapat pimpinan di markas Kodam VII Wirabuana, Selasa (19/1/2016).

"Ratusan wisatawan mancanegara dan domestik diprediksi akan datang ke Sulawesi Tengah untuk melihat gerhana matahari tersebut. Dengan begitu, kami akan berkoordinasi dengan pihak terkait untuk meningkatkan keamanan," ujar Sudarto.

Masalah keamanan, lanjut Sudarto, menjadi perhatian utama apalagi aparat keamanan masih memburu kelompok teroris jaringan Santoso  di Poso.

Sementara itu, Karo Ops Polda Sulteng, Komisaris Besar (Kombes) Polisi Herry Nahak mengatakan, kepolisiam siap menjamin keamanan di provinsi itu.

"Keamanan pasti akan kita tingkatkan, karena di Poso masih terbilang daerah rawan serangan teroris jaringan Santoso. Kita akan berkoordinasi dengan pemerintah setempat dan aparat keamanan lainnya agar masyarakat merasa aman melihat gerhana matahari nanti," kata Herry.

Penulis : Kontributor Makassar, Hendra Cipto
Editor : Ervan Hardoko