Gerhana Matahari Total Ditargetkan Dongkrak Wisatawan

Rabu, 8 Juli 2015 | 16:28 WIB
AP PHOTO / The Oklahoman, Sarah Phipps Seekor burung terbang dengan latar belakang gerhana matahari parsial di Danau Hefner, Oklahoma City, 23 Oktober 2014.

JAKARTA, KOMPAS - Pemerintah membentuk tim nasional untuk menjaring wisatawan menyongsong fenomena gerhana matahari total pada Maret 2016. Indonesia merupakan satu-satunya wilayah di dunia yang dilintasi gerhana matahari total pada tahun depan.

Demikian dikemukakan Menteri Koordinator Kemaritiman Indroyono Soesilo, di Jakarta, Selasa (7/7/2015). Fenomena gerhana matahari total di Indonesia baru akan terjadi lagi pada 2048.

Gerhana matahari total akan melintasi 10 provinsi di Indonesia pada 9 Maret 2016 pukul 07.20-08.00. Acara puncak dijadwalkan berlangsung di Kabupaten Belitung Timur.

Sebanyak 10 provinsi yang dilintasi, antara lain Palembang (Sumatera Selatan), Bangka dan Belitung (Provinsi Babel), Sampit (Kalimantan Tengah), Palangkaraya (Kalimantan Tengah), Balikpapan (Kalimantan Timur), Palu, Luwuk, dan Poso (Sulawesi Tengah), Ternate (Maluku Utara), dan Halmahera (Maluku Tenggara).

”Sebanyak mungkin devisa bisa masuk melalui gerhana matahari total. Kami mengarahkan mereka tinggal lebih lama lagi di jalur ini,” katanya.

Kepala Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional (Lapan) Thomas Djamaluddin mengemukakan, fenomen gerhana matahari total sangat unik karena hanya melintasi wilayah tertentu. Durasi gerhana matahari total di Indonesia akan berlangsung selama 1-3 menit.

Gerhana bulan dan gerhana matahari umumnya terjadi 5-7 kali per tahun, sedangkan gerhana matahari total dua tahun sekali.

Deputi Sumber Daya Manusia, Iptek, dan Budaya Maritim Kementerian Koordinator Kemaritiman Safri Burhanuddin mengatakan, saat ini, gerhana matahari total yang baru terjadi tahun depan sudah ramai dibicarakan oleh komunitas antariksa internasional. Selain kalangan ilmiah, ketertarikan masyarakat pada fenomena di antariksa ini juga semakin meluas.

AFP PHOTO / FREDERIC J BROWN Norm Vargas memegang filter, untuk menyaksikan gerhana matahari parsial di Mt Wilson Observatory, San Gabriel Mountains, Los Angeles, 23 Oktober 2014.
Indroyono menambahkan, gerhana matahari akan didahului dengan konferensi internasional gerhana matahari di Jakarta pada 8 Maret 2016. Selanjutnya, paket wisata gerhana digelar. Pihaknya berharap keterlibatan pemerintah daerah yang terkait dan swasta untuk memeriahkan fenomena langka tersebut.

”Silakan pihak swasta berkontribusi membuat suvenir dan menghidupkan kesenian daerah," katanya.

Sementara itu, Bupati Belitung Timur Basuri Tjahaja Purnama mengatakan, persiapan tidak hanya dilakukan dari segi penginapan, tetapi juga pelabuhan dan transportasi untuk menampung wisatawan dalam dan luar negeri.

Saat ini, dermaga marina yang disiapkan seluas 4 hektar bisa menampung 300 kapal dan yacht. Setiap bulan, jumlah wisatawan ke Belitung Timur sekitar 10.000 orang. Perhelatan wisata ini diharapkan bisa menambah jumlah wisatawan 5.000 orang. (LKT/YUN)

Editor : I Made Asdhiana
Sumber : Harian Kompas