Tambora Getarkan Dunia
ARTIKEL
Edisi Peduli Sinabung

Jalur Menanjak Terjal dan Berbatu, Willem Sempat Kelelahan

Jumat, 29 April 2016 | 22:28 WIB
KOMPAS.com / FIKRIA HIDAYAT Tim menuruni dinding kaldera Gunung Tambora di Dompu, Nusa Tenggara Barat, 24 Agustus 2014. Gunung Tambora meletus dahsyat pada 10 April 1815 menyisakan kaldera seluas 7 kilometer dengan kedalaman 1 kilometer.

DOMPU, KOMPAS.com – Jalur pendakian Gunung Tambora via Dusun Pancasila, Sumbawa, Nusa Tenggara Barat sempat menyulitkan pergerakan pendaki gunung marathon solo Willem Sigar Tasiam (58). Pergerakan Willem dimulai pada Kamis (28/4/2016) sore pukul 15.00 WITA.

“Menurut dia (Willem), jalur yang membuat lelah adalah dari Pos 3 sampai Pos 5. Jalurnya menanjak terjal dan berbatu kering,” ungkap Wartawan Kompas.com yang mengikuti tim Navara “Jelajah Tanpa Batas” Sri Anindiati Nursastri saat dihubungi di Dusun Pancasila, Jumat (29/4/2016) sore.

Dalam perencanaan awal, Willem akan mendaki melewati Pos Cemara Tunggal untuk menuju puncak Gunung Tambora. Namun, karena jalur tersebut dirasa berat, Willem memutuskan jalur bernama Jalur Makam.

“Jalur Makam menurut Willem, lebih enak karena jalan setapak dan landai dibandingkan jalur Cemoro Tunggal,” jelas Sastri.

Willem tiba di titik awal pendakian pada hari Jumat (29/4/2016) siang pukul 13.50 Wita. Willem mencatatkan waktu pendakian Gunung Tambora dalam waktu 22 jam.

Cuaca cerah mengiringi pendakian Willem menuju puncak Gunung Tambora. Pada saat matahari terbit Jumat (29/4/2016) pagi, awan sempat menutupi matahari.

Sebelum memuncaki Gunung Tambora, Willem telah berhasil berdiri di atas puncak Gunung Kelimutu dengan ketinggian 1.639 meter di atas permukaan laut (mdpl) dan puncak Gunung Inerie (2.245 mdpl) pada Selasa (22/4/2016).

Gunung Tambora adalah gunung stratovolcano yang masih aktif hingga saat ini dan berketinggian 2.850 meter di atas permukaan laut. Gunung Tambora memiliki tiga jalur pendakian yakni Dusun Pancasila, Desa Doro Ncanga, dan Desa Doropeti.

Ikuti kisah perjalanan pelari Willem Sigar di liputan khusus Kompas.com pada laman "Ekspedisi Alam Liar - 50 Gunung 40 Hari". Tim Kompas.com akan mengikuti perjalanan Willem mendaki 50 gunung secara lari maraton dalam 40 hari. 

Perjalanan menuju kaki gunung ditempuh dengan jalan darat menggunakan mobil Nissan All New Navara. Ekspedisi ini juga didukung oleh Pertamina dan Eiger.

Comments: